Tinjauan Yuridis Akibat Cerai Talak Terhadap Istri Yang Sakit Jiwa

(Studi Putusan Pengadilan Agama Boyolali Nomor: 0671/Pdt.G/2008/PA.Bi)

  • Sri Budi Raharjo Universitas Boyolali
  • Joko Mardiyanto Fakultas Hukum Universitas Boyolali
  • Tegar Harbriyana Putra Fakultas Hukum Universitas Boyolali

Abstrak

Marriage is everyone’s dream is old enaugh, physically and mentally healthy and and can thunk well so that The purpose family gets asense of partner. Related to this the outhor conducted research at the Boyolali Religious Courth about due to divorce of wives who have psychiatric disorder. This research uses a judicial empirical approach method. The type of data used primary and secondary and tertiary legal materials. Using the type of descriptive research.This descriptive is research with solve the problem being investigated by describing the situation. The purposed research are to knowing the legal consequenses of divorce fild by husband against wives who have psychiatric disorder and to knowing the trial process until the final decision of the panel of judges. And to knowing differences in the process and the verdict due to divorce of person who have psychiatric disorder with divorce petition from a phsycially andmentaly healthy person. In this case the judges considered so as to decide the case with verdict verstek, because wives who have psychyatric disorder was not present at trial despate be ing properly summoned according to apredetermined trial schedule for three times in arow with respect to existing right in her hose hold life.The panel of judges decided custody of children included in the applicant. The basic for this  consideration maybe because her mother was psychiatric disorder and the child is still aminor so it is feared that it will have big effect to the safety and development if the  follow his mother.

Perkawinan merupakan dambaan setiap orang yang sudah cukup umur, sehat jasmani dan rohani, serta dapat berfikir dengan baik agar keluarga yang dibina mendapatkan rasa tentram. Namun karena perbedaan prinsip, pandangan dan kepentingan sehingga tujuan rumah tangga yang dibinanya jadi gagal sehingga setiap pasangan memilih hidup berjalan sendiri.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, jenis data yang digunakan adalah data primer diambil dari observasi langsung yaitu di Pengadilan Agama Boyolali dengan narasumber. Data sekunder ada 3: bahan hukum primer mengacu pada Peraturan Perundang-undangan Nomer: 1 tahun 1974 tentang perkawinan, Kompilasi Hukum Islam (KHI) tentang perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomer: 9 Tahun 1975 tentang perkawinan. Bahan hukum sekunder berupa buku-buku, literature yang mengacu pada hukum acara perkawinan. Bahan hukum tersier diambil dari website atau internet yang membahas hukum perkawinan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum dari cerai talak terhadap istri yang mengalami gangguan jiwa dan mengetahui bagaimana proses persidangannya sampai pada Putusan akhir Majelis Hakim. Dalam perkara ini Hakim mempertimbangkan permohonan tersebut sehingga memutuskan perkara dengan Putusan Verstek karena istri yang mengalami gangguan jiwa tersebut tidak hadir dalam persidangan meskipun sudah dipanggil secara patut sesuai jadwal sidang yang sudah ditentukan selama tiga kali berturut. Sehubungan dengan hak-hak yang ada dalam kehidupan rumah tangganya tersebut Majelis Hakim memutuskan hak pengasuhan anak dikutkan pada Pemohon (suami) dasar pertimbangan ini mungkin karena ibunya mengalami sakit jiwa dan anaknya masih dibawah umur sehingga dikawatirkan berpengaruh besar terhadap keselamatan dan perkembangan anak tersebut jika diikutkan dengan ibunya.

 

Kata kunci: percerain,gangguan jiwa ,istri

 

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-04-15